Masalah Kehamilan yang Mungkin Terjadi Akibat Sifilis

Masalah Kehamilan yang Mungkin Terjadi Akibat Sifilis
Credits: Freepik

Bagikan :


Sifilis termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini ditularkan terutama melalui kontak seksual saat berhubungan seksual tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi.

Seorang wanita mungkin tertular sifilis dari pasangannya. Kemudian ketika ia hamil, mereka juga berpotensi menularkan sifilis pada bayi selama kehamilan atau saat persalinan bila mereka tidak mendapat pengobatan.

 

Masalah Kehamilan Akibat Sifilis

Sifilis yang menginfeksi ibu hamil mengakibatkan komplikasi pada kehamilan dan juga janin, di antaranya:

Keguguran

Keguguran adalah berakhirnya kehamilan secara spontan sebelum usia kehamilan 20 minggu. Keguguran ini bisa disebabkan oleh beragam faktor, dan infeksi sifilis diketahui bisa meningkatkan risiko ibu mengalami keguguran.

Bakteri sifilis masuk ke plasenta melalui pembuluh darah dan menginfeksi janin di dalam rahim. Janin yang terinfeksi mungkin tidak bisa bertahan dan berkembang sehingga kehamilan pun berakhir.

Baca Juga: Apakah Bisa Hamil Lagi Setelah Mengalami Keguguran?

 

Kelahiran prematur

Infeksi sifilis juga bisa menyebabkan kelahiran prematur, di mana bayi lahir terlalu cepat sebelum minggu ke-37 kehamilan. Bayi prematur sering kali memiliki masalah kesehatan akibat dilahirkan terlalu cepat. Semakin muda usia kehamilan ibu ketika bayi lahir, makin rumit gangguan kesehatan yang bisa dialami.

Keterlambatan pertumbuhan janin

Salah satu efek infeksi sifilis pada kehamilan adalah janin bisa mengalami keterlambatan pertumbuhan, di mana berat badannya kurang bila dibandingkan dengan usia kehamilan ibu saat itu. Bayi juga berisiko memiliki berat badan lahir rendah, yaitu berat badan kurang dari 2,5 kg saat lahir. Bayi dengan berat badan lahir rendah mungkin terlihat sehat namun cenderung lebih berisiko mengalami masalah kesehatan serius.

 

Masalah plasenta dan tali pusat

Plasenta berperan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin. Sifilis bawaan lahir menyebabkan plasenta tumbuh besar dan membengkak secara abnormal. Masalah ini dapat memengaruhi efektivitas kerja sebagai penunjang janin di dalam perut.

 

Lahir mati

Infeksi sifilis dapat menyebabkan janin meninggal setelah minggu ke-20 kehamilan atau yang disebut lahir mati. Ibu hamil bisa tidak merasakan gerak janin yang sebelumnya aktif. Selain itu, ibu juga dapat mengalami perdarahan atau flek.

 

Tanda Sifilis pada Ibu Hamil

Gejala sifilis pada ibu hamil sama seperti gejala sifilis pada umumnya. Tanda dan gejala yang muncul beragam tergantung sifilis berada di tahap apa. Pada tahap awal, umumnya gejala hanya berupa ruam kecil dan tidak nyeri pada area kelamin yang sembuh sendiri selama beberapa minggu.

Bila tidak diobati, ruam bisa muncul kembali di tubuh, telapak tangan dan kaki. Ibu juga dapat mulai mengalami keluhan lain seperti demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, penurunan berat badan, nyeri otot, atau pembesaran kelenjar getah bening. Pada kondisi berat, dapat terjadi gangguan organ seperti masalah penglihatan, gangguan saraf, dll.

Baca Juga: Tanda-Tanda Lidah Putih yang Disebabkan Sifilis

  

Pengobatan Sifilis pada Ibu Hamil

Begitu menyadari adanya gejala sifilis, segera kunjungi dokter. Ceritakan kronologi dan riwayat kesehatan Anda, kemudian jalani tes yang direkomendasikan oleh dokter. Umumnya darah pasien akan diperiksa untuk mengonfirmasi bila terdapat antibodi di tubuh yang melawan infeksi sifilis.

Saat hasil tes menunjukkan positif sifilis, maka dokter akan mulai merencanakan pengobatan, termasuk pemberian penisilin sebagai antibiotik yang aman bagi kehamilan dan janin. Makin dini pengobatan diberikan, maka risiko komplikasi kesehatan akan berkurang. Jika Anda alergi terhadap penisilin, maka dokter akan merekomendasikan pengobatan lainnya.

 

Pengobatan mana yang lebih baik untuk Anda saat ini? Konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di ponsel Anda.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 23 Mei 2023 | 05:54